AWAN
A. Pengertian
Awan
Awan
adalah massa
yang dapat dilihat dari tetesan air
atau kristal beku
tergantung di atmosfer
di atas permukaan bumi atau
permukaan planet
lain. Awan juga massa terlihat yang tertarik oleh gravitasi,
seperti massa materi dalam ruang yang disebut awan antar bintang
dan nebula.
Awan dipelajari dalam ilmu awan atau fisika awan, suatu
cabang meteorologi.Di Bumi substansi biasanya presipitasi uap air. Dengan bantuan partikel higroskopis udara seperti debu dan garam dari laut, tetesan air kecil terbentuk pada ketinggian rendah dan kristal es pada ketinggian tinggi bila udara didinginkan jadi jenuh oleh konvektif lokal atau lebih besar mengangkat non-konvektif skala.
B. Pembentukan Awan
Udara
selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air,
maka terbentuklah awan. Peluapan ini bisa terjadi dengan dua cara:
- Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih cepat menyengat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
- Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfer lembap. Udara makin lama akan menjadi semakin tepu dengan uap air.
Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi
semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya
tarik bumi menariknya ke bawah. Hingga sampai satu titik dimana titik-titik air
itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
Jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan
menguap dan awan menghilang. Inilah yang menyebabkan itu awan selalu
berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih berganti
menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadang-kadang ada awan yang
tidak membawa hujan.
C.
Macam-Macam Awan
1.) Kelompok Awan tinggi ( Ketinggian 6 - 12 km, Ditandai dengan
kata siro atau sirus)
a. Sirus
Awan sirus berwarna putih tipis pada siang hari dan mengkilat karena banyak
mengandung kristal es. Awan sirus sering berwarna merah atau kuning cerah
menjelang dan saat matahari terbit atau setelah matahari terbenam.
b. Sirokumulus
Awan sirokumulus berbentuk gumpalan
- gumpalan kecil dan tampak seperti ikan. Awan sirokumulus relatif jarang
muncul dan selalu bergabung dengan awan sirus atau sirostatus.
c. Sirostatus
Awan sirostatus berwarna putih
tipis dan tampak seperti tirai kelambu yang sangat halus. Oleh karena itu ,
Awan sirostatus dapat membuat langit kelihatan seperti susu atau memperlihatkan
susunan berserat. Jika terkena sinar matahari awan sirostatus akan menimbulkan
bayangan di tanah.
2.) Kelompok Awan Sedang ( Ketinggian 2 - 6 km, Ditandai dengan kata Alto )
a. Altokumulus
Awan altokumulus berwarna putih atau kelabu dan tampak seperti gumpalan
kapas pipih. Altokumulus terdiri dari tetes air, tetapi pada suhu yang sangat
rendah dapat berbentuk kristal es. Altokumulus dapat membentuk suatu lapisan
yang seragam dan cukup luas.
b. Altostratus
Awan altostratus berlapis - lapis seperti pita dan berwarna kelabu. Jika
terkena matahari atau bulan tidak akan menimbulkan bayangan.
3.) Kelompok Awan Rendah ( Ketinggian 0,8 - 2 km, Ditandai Dengan kata
Strato )
a.
Stratokumulus
Awan
stratokumulus bergumpal - gumpal lembut dan berwarna abu - abu. Stratokumulus
terdiri atas tetes awan dan kadang - kadang mengandung tetes hujan. Awan jenis
ini Kadang - kadang disertai curahan hujan dengan intensitas yang kecil.
b. Stratus
Awan stratus terlihat berlapis - lapis seperti kabut tipis. Jika awan
stratus melewati cahaya matahari atau bulan, garis bentuk matahari atau bulan
dapat dilihat. Awan stratus menjadi kabut jika meyentuh permukaan bumi.
c. Nimbostratus
Awan nimbustratus merupakan lapisan
awan rendah berwarna abu - abu gelap, tidak berbentuk dan terlihat basah.
Karena berwarna gelap dan tebal, cahaya matahari tidak terlihat saat menembus
awan nimbostratus. Pada cuaca yang buruk, suatu lapisan nimbostratus dapat
bergabung dengan awan rendah yang berada di bawahnya.
4.) Kelompok Awan dengan Perkembangan Vertikal ( Kurang Dari 2 km )
a. Kumulus
Awan kumulus berkembang secara
vertikal berbentuk kubah atau menyerupai bunga kol dengan lengkungan berwarna
putih cemerlang jika terkena sinar matahari. Bagian dalam yang hampir
horizontal berwarna gelap. Di atas daratan awan kumulus biasanya muncul pada
pagi hari dan menghilang sebelum malam.
b. Kumulonimbus
Awan kumulonimbus berkembang secara vertikal berbentuk seperti
gunung atau menara. Pada bagian atas awan kumulonimbus beserat dan sering
menyebar. Kumulonimbus mengandung tetes hujan yang besar sehingga dapat
menimbulkan terjadinya hujan secara tiba - tiba.
SUMBER: WIKIPEDIA DAN HM-FOMT.HECK.IN












Tidak ada komentar:
Posting Komentar